Esaunggul.ac.id, Jakarta Barat, Besarnya potensi Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) belum dimanfaatkan secara merata di setiap wilayah Indonesia. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemasaran yang efektif dengan menggunakan teknologi digital menjadi salah satu pemicu kurang terkenalnya produk-produk lokal di pelosok daerah Indonesia.
Hal inilah yang menjadi penyebab Nurbaya Initiative melakukan kerjasama dengan Universitas Esa Unggul sebagai langkah sosialisasi kepada anak muda khususnya mahasiswa untuk ikut turun memajukan produk-produk potensial yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Dari MoU yang kita lakukan dengan Universitas Esa Unggul kami mengajak anak muda yakni para mahasiswa Esa Unggul untuk ikut aktif memasarkan produk-produk potensial di seluruh daerah Indonesia yang selama ini kurang terekspos. Padahal produk tersebut jika dipasarkan akan mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi,” tutur Co-Founder & Chief Executive Officer Nurbaya Initiative, Andy Sjarif, di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat (13/09/2017).
Andy menerangkan secara Teknis Nurbaya akan menjadi fasilitator bagi siapa saja dari mahasiswa Esa Unggul yang ingin memulai berbisnis digital dan memasarkan produk-produk UKM yang ada di berbagai daerah Indonesia. Karena Nurbaya membutuhkan peran para anak-anak muda yang mempunyai inovasi dan melek internet untuk memajukan UMKM di daerah terpencil di daerah Indonesia.
“Nurbaya sangat membutuhkan peran anak muda yang melek internet dan belum mempunyai produk untuk dijual, maka kami menyediakan fasilitas untuk mengakomodir mereka untuk memulai berbisnis secara digital. Misalkan ada produk telur asin dari Cirebon yang belum terlalu dipasarkan oleh orang-orang secara digital, maka mahasiswa yang tertarik memasarkan produk telur asin Cirebon kami fasilitasi untuk mengembangnkannya lewat toko-toko online,” terangnya.
Dia pun berharap dari MoU yang ditandatangani oleh Nurbaya Initiative dan Universitas Esa Unggul dapat menghasilkan para enterpreneur muda digital yang dapat berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
“Saya berharap dari kerjasama yang dilakukan dengan kampus Esa Unggul tercipta para Digital enterpreneur, Nurbaya Initiative ini kan sudah menyedikan fasilitasnya, ibaratnya kami sudah menyiapkan lab untuk para enterpreneur untuk masuk ke dalam pemasaran dunia digital. Langkah mereka untuk bergabung bersama dengan Nurbaya initiative adalah langkah awal menjadi the Next Tokopedia dan Bukalapak,” tutup Andy.
Penandatangan Memorandum of Understanding antara Universitas Esa Unggul dan Nurbaya Initiative dihadiri oleh Civitas Esa Unggul yang terdiri dari Rektor Universitas Esa Unggul Dr.Ir. Arief Kusuma , Wakil Rektor serta para Dosen dan beberapa direksi perusahaan Nurbaya Initiative. Disela-sela acara pun tampak tanya jawab antara para dosen dan direksi acara yang berlangsung selama satu jam itu pun diakhiri dengan foto bersama.
Hal inilah yang menjadi penyebab Nurbaya Initiative melakukan kerjasama dengan Universitas Esa Unggul sebagai langkah sosialisasi kepada anak muda khususnya mahasiswa untuk ikut turun memajukan produk-produk potensial yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Dari MoU yang kita lakukan dengan Universitas Esa Unggul kami mengajak anak muda yakni para mahasiswa Esa Unggul untuk ikut aktif memasarkan produk-produk potensial di seluruh daerah Indonesia yang selama ini kurang terekspos. Padahal produk tersebut jika dipasarkan akan mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi,” tutur Co-Founder & Chief Executive Officer Nurbaya Initiative, Andy Sjarif, di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat (13/09/2017).
Andy menerangkan secara Teknis Nurbaya akan menjadi fasilitator bagi siapa saja dari mahasiswa Esa Unggul yang ingin memulai berbisnis digital dan memasarkan produk-produk UKM yang ada di berbagai daerah Indonesia. Karena Nurbaya membutuhkan peran para anak-anak muda yang mempunyai inovasi dan melek internet untuk memajukan UMKM di daerah terpencil di daerah Indonesia.
“Nurbaya sangat membutuhkan peran anak muda yang melek internet dan belum mempunyai produk untuk dijual, maka kami menyediakan fasilitas untuk mengakomodir mereka untuk memulai berbisnis secara digital. Misalkan ada produk telur asin dari Cirebon yang belum terlalu dipasarkan oleh orang-orang secara digital, maka mahasiswa yang tertarik memasarkan produk telur asin Cirebon kami fasilitasi untuk mengembangnkannya lewat toko-toko online,” terangnya.
Dia pun berharap dari MoU yang ditandatangani oleh Nurbaya Initiative dan Universitas Esa Unggul dapat menghasilkan para enterpreneur muda digital yang dapat berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
“Saya berharap dari kerjasama yang dilakukan dengan kampus Esa Unggul tercipta para Digital enterpreneur, Nurbaya Initiative ini kan sudah menyedikan fasilitasnya, ibaratnya kami sudah menyiapkan lab untuk para enterpreneur untuk masuk ke dalam pemasaran dunia digital. Langkah mereka untuk bergabung bersama dengan Nurbaya initiative adalah langkah awal menjadi the Next Tokopedia dan Bukalapak,” tutup Andy.
Penandatangan Memorandum of Understanding antara Universitas Esa Unggul dan Nurbaya Initiative dihadiri oleh Civitas Esa Unggul yang terdiri dari Rektor Universitas Esa Unggul Dr.Ir. Arief Kusuma , Wakil Rektor serta para Dosen dan beberapa direksi perusahaan Nurbaya Initiative. Disela-sela acara pun tampak tanya jawab antara para dosen dan direksi acara yang berlangsung selama satu jam itu pun diakhiri dengan foto bersama.